Rabu, 25 Juni 2014

Tugas Individu Respon Paper

Nama : Sofy Widya Utari
NIM    : 115120101111012
Response Paper 1 Kesenjangan dan Eksklusi Sosial
            Amartya Sen adalah seseorang yang merumuskan pembangunan dan adanya suatu kebebasan. Yang di maksudkan dalam kebebasan disini yaitu dimana setiap individu berhak memperoleh kebebasan untuk menjadikan dirinya lebih baik lagi dan untuk mengembangkan idenya dalam bidang ekonomi atau ownership, ownership merupakan kepemilikan pribadi. Adil adalah setiap orang mempunyai suatu kesempatan yang sama dalam segala hal dalam pembagiannya atau ketika berkompetisi. Mempunyai kesempatan yang sama yang dimaksudkan diatas ditolak oleh Karl Marx. Menurut Karl Marx  adil merupakan hasil yang sama dan dia menolak akan adanya orang yang kaya dan orang yang miskin dia menganggap kalau semua itu sama rasa. Dan dalam tradisinya dia melarang adanya suatu konflik mengenai materi atau ekonomi. Amartya Sen juga membuka wacana baru. Yang dimana eksklusi sosial selalu berhubungan dengan kesempatan dan ekonomi. eksklusi sosial ada 2 yaitu eksklusis sosial pasif dan eksklusi sosial aktif. Yang dimaksudkan eksklusi sosial pasif yaitu merupakan sekelompok yang minoritas saja dan tidak mempunyai hak dalam berbuat karena sudah dikuasai oleh sekelompok yang mayoritas saja contohnya seperti para pengungsi yang dimana para pengungsi tersebut yang memasak atau membagikan makanan hanya orang tertentu dan yang lainnya tidak mempunyai hak untuk ikut andil dalam kegiatan tersebut dan hanya menerima saja. Hal itu terjadi karena muncul pula yang namanya deprevition yang artinya dapat mengakses sumber-sumber makanan yang dapat diakses dalam suatu kehidupan sosial atau nama lainnya adalah suatu perampasan hak yang sudah kehlangan akses.
            Pengertian dari eksklusi sosial merupakan orang yang dirasa terpinggirkan sehingga akhirnya dia akan sulit untuk mengakses suatu kehidupan yang selanjutnya dapat terputus dan tidak bisa berpeluang untuk berkembang yang dapat dinikmati oleh masyarakat pada umumnya.  Sedangkan pengertian eksklusi sosial oleh Aamartya Sen memiliki keterkaitan antara kemiskinan dan deprivasi. Yang dimaksudkan dalam kemiskinan yaitu keterbatasan dalam penghasilan yang sudah dikaitkan dengan deprivasi atau perampasan hak tersebut. jadi kemiskinan itu bisa tejadi ketika orang tersebut sudah dirampas haknya atau sudah menjadi orang yang terpinggirkan. Contohnya seperti mantan narapidana, yang dimana ketika mendengar nama kata narapidana adalah identik dengan orang jahat dan pembunuh namun ketika dia sudah bebbas dari penjara dia masih mempunyai identitas seperti itu sehingga masyarakat yang lainnya berfikiran kalau dia bakal seperti itu lagi dan dia merasa terpinggirkan dan tidak bisa mengakses haknya sehingga dia menjadi miskin karena sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Begitu pula dengan Durkheim yang dimana durkheim berbicara mengenai solidaritas sosial. Sehingga kalau dihubungkan dengan ekslusi sosial adalah dimana eksklusi tersebut mengancam solidaritas sosial, karena dalam kehidupan dimasyarakat terdapat kelompok-kelompok yang selalu ada dalam kehidupan sosial. Deviant merupakan perilaku yang menyimpang. Apabila terdapat seseorang yang perilakunya terlihat aneh dan tidak sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat. Penyimpangan juga bukan kualitas dari tindakan yang dilakukan tetapi lebih pada sanksi yang diterapkan kepada seseorang yang melakukan suatu penyimpangan. Orang yang deviant banyak yang dijauhi dan dianggap aneh oleh masyarakat yang berada pada sekitarnya karena dia di anggap menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan mengancam solidaritas masyarakat tersebut. durkheim juga membahas tentang tindak kejahatan dimana crime itu dianggapnya normal dan tidak menyimpang dan mudah ditemukan disetiap masyarakat.
            Dalam pandangan karl marx, dia mengatakan bahwa yang menentukan kalau devian tersebut adalah the rulling class, yang dimaksudkan dalam rulling class adalah kaum borjuis atau kaum kapitalis yang mentukan struktur dan kontrol yang ada di tiap masyarakat. Menurutnya orang yang dianggap sebagai devian adalah mereka yang tidak ikut menyokong para kapitalis dan mereka yang membahayakan akumulasi modal. Masyarakat itu dibagi 2 ada yang ikut mengokong kapitalis dan ada pula yang membahayakan kapitalisme orang yang membahayakan menurut marx adalah orang yang deviant karena dia tidak bisa menyokong perekonomian, kelompok yang membahayakan tersebut biasanya disebut sebagai sosial dynamite kelompok ini lebih bersifat bisa bergejolak dibandingkan dengan kelompok-kelompok atas karena masih memiliki daya berfikir yang kuat dan mempunyai tubuh dan keadaan yang kuat pula. contohnya adalah para pemuda yang berpendidikan bisa menentang para kapitalis maka dari itu dia dianggap membahayakan para kapitalis karena bisa menolak para-para kapitalis. Dan dikontrol oleh legal system yang dimaksudkan adalah sistem yang lebih tegas. Sedangkan seseorang yang tidak berbahaya disebut sebagai sosial junk. Kelompok itu muncul dari kegagalan mereka dalam melakukan perannya menyokong masyarakat atau yang menyokong kapitalis dan di dominasin oleh kelas-kelas tertentu. Seperti contohnya adalah orang cacat. Orang cacat dianggap tidak berdaya dan dia tidak berdaya untuk menentang para kapitalis. Mereka dikontrol oleh agen-agen atau negara.  Sebenarnya teori marx menjadi salah satu teori kritis yang mencoba melihat devian kontrol. Ekonomi sebenarnya memberikan pengaruh yang sangat bear terhadap kegiatan atau bangunan yang berada diatasnya.
Response Paper 2 Kesenjangan dan Eksklusi Sosial
Judit Butler disini berbucara tentang adanya gender dan seks bagi setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan. Jadi antara perempuan dan laki-laki memiliki pengalaman yang sama seharusnya. Sedangkan dalam masyarakat pada umumnya pengalaman laki-laki dan perempuan  memiliki  pengalaman  yang berbeda atau yang disebut sebagai social experience. Jadi menurut saya biarlah individu itu untuk menilai bagaimana dia mengespresikan dirinya dan  memiliki suatu performa untuk memaknai tubuh mereka masing-masing. Contohnya seperti seorang waria yang dimana seorang waria ini merupakan jenis kelamin awalnya adalah laki-laki tetapi dia menginginkan untuk menjadi seorang perempuan namun waria tersebut menemukan sebuah makna ketika dia menjadi seorang wanita dan bagaimana cara waria itu untuk memaknai tubuhnya sendiri . Namun hal tersebut mengakibatkan suatu eksklusi social karena adanya suatu dominasi dari masyarakat yang biasa atau yang menjadi normal dan masyarakat tidak boleh untuk memaknai tubuh seseorang. Karena yang berhak ialah bagaimana cara individu tersebut memaknai tubuh mereka sendiri.
Sedangkan menurut Mike Oliver yang dimana  adanya  seseorang  yang  mempunyai tubuh yang tidak sempurna  dijadikan sebagai obyek  perhatian. Orang cacat dijadikan sebagai obyek perhatian dan penelitian. Misalnya ada orang cacat yang kemudian dijadikan sebagai obyek penelitian psikolog, selain itu oliver juga berpendapat bahwa kata cacat itu sebenarnya tidak ada, cacat adalah apabila lingkungan tidak bisa mendukung aktifitas seseorang. Ketika seseorang memiliki bentuk tubuh yang tidak seperti orang lain pada umumnya tapi dia bisa mengakses fasilitas yang ada dan lingkungan mendukung segala aktifitasnya maka ia adalah normal. Pemikiran yang lain adalah foucoult, dia mengemukakan adanya the rezime of truth yang mengelompokkan individu berdasarkan ciri fisik mereka. Contohnya seperti orang gila. Orang gila dikelompokkan menjadi satu sehingga mereka banyak yang menikah dengan orang gila dan orang gila juga. Dan muncul pula rumah sakit jiwa tempat orang sakit mental ini dikelompokkan.
Stigma dan identitas sosial Erving Goffman. Yang dimaksud sebagai identitas sosial adalah  sebagai atribut yang sudah melekat pada diri individu tersebut dan untuk mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Sedangkan pengertian dari stigma sendiri adalah tanda negatif yang diberikan kepada seseorang dan biasanya stigma ini diberikan oleh masyarakat orang-orang tertentu saja. Stigma melihat identitas sosial, sedangkan identitas sosial itu bentukan dari masyarakat tersebut. contohnya seperti mantan narapidana yang terjerat kasus pembunuhan apabila dia sudah bebas maka masyarakat memandang negatif kepada mantan narapidana tersebut dan menjustise dia sebagai seorang pembunuh sehingga mantan napi tersebut susah untuk melakukan kegikatan sosial atau susah untuk mendapakan pekerjaan lagi karena sudah dicap sebagai seorang pembunuh.. identitas sosial menurut Goffman dapat dibedakan menjadi 2 yaitu yang pertama adalah virtual sosial identity atau nama lainnya adalah prasangka yang diamana asumsi yang muncul itu menghubungkan dengan realitas sosial yang sebelumnya masih belum diketahui dan lebih cenderung untuk menyalahkan. Contohnya dimana seseorang sedang menggosip mereka berbicara tanpa ada buktinya.  Yang kedua adalah Actual sosial identity yang dimana realitas yang ada dapat dibuktikan.
Terdapat 3 tipe stigma yang terjadi dimasyarakat diantaranya adalah yang pertama adalah stigma cacat fisik yang dimaksudkan dalam cacat fisik disini ialah seseorang yang tidak mempunyai tubuh yang sempurna. Setiap orang pada saat melihat seseorang yang cacat fisik maka dia dipandang sebagai orang yang aneh atau dipandang hanya sebelah mata oleh para orang-orang yang normal. Stigma dari orang cacat sendiri adalah menggap kalau seseorang yang cacat pada dasarnya kalau sedang malaksanakan pekerjaan tidak bisa sempurna karena terbentur oleh kekurangannya itu dari situlah muncul stigma yang dilabelkan masyarakat yang kurang sempurna. Dan yang kedua adalah stigma karakter individu yang buruk. Contohnya ialah homoseksual orang yang saling menyayangi sesama jenis ini dipandang buruk karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang sudah terjadi di masyarakat sebelumnya. Dan yang ketiga ialah stigma kesukuan atau gagasan atau agama yang dapat diturunkan oleh generasi yang akan datang. Menurut Goffman stigma adalah prosesor untuk mengkonfirmasi  ketidakbiasaan orang lain contohnya adalah ketika terdapat seorang laki-laki pada malam hari berjalan dengan membawa sebuah botol maka orang lain yang melihatnya mengira kalau yang dibawa oleh laki-laki tersebut adalah botol minuman keras padahal belum tentu yang dibawa oleh laki-laki tersebut adalah miras melainkan botol kecap juga bisa. stigma memunculkan inferioritas atau nama lainnya adalah rendah diri yang dimana seseorang yang selalu menganggap dirinya paling buruk diantara yang lainnya.
Analisis Film “Berawal Dari A”
Dalam film tersebut saya mencoba menganalisisnya dengan menggunakan teori judith butler tentang gender adalah kontruksi soisal yang ada melupakan pengalaman individu, di dalam film ini gender yang di tampilkan adalah ketika ada seorang suami istri yang dimana seorang suami istri tersebut terdapat fungsi tubuh yang kurang sempurna yang perempuan seorang yang tunanetra dan yang laki-laki adalah seorang tunarungu. Apabila menjalankan kewajiban dalam beragama yaitu dalam melaksanakan shalat 5 waktu pada umumnya masyarakat memandang kalau yang seharusnya menjadi pemimpin atau imam adalah laki-laki namun dalam film ini gender mulai nampak ketika istrinya menjadi imam dalam menjalankan ibadah. Padahal pada umumnya masyarakat mengatakan kalau seperti itu adalah salah sehingga ibu dari si istri pun mengatakan kalau hal seperti itu dianggap tidak wajar. Maka dari itu gender menurut saya merupakan suatu pengalaman dari individu tersebut  karena adanya suatu dominasi yang selama ini sudah hadir karena makna yang hadir dalam individu tersebut. jadi intinya adalah sesungguhnya individu lah yang menbangun adanya gender. Sehingga yang ditampilkan dalam film tersebut keluar dari persepsi seseorang pada umumnya selama ini.
Sedangkan menurut Mike Oliver adalah ketika tubuh yang dianggap berbeda pada umumnya dijadikan suatu object oleh masyarakat yang lainnya. Sehingga di film ini kita kiya bisa melihat bagaimana masyarakat menjadikan mereka berdua object atau sasaran perhatian karena ketidaksempurnaan yang mereka miliki. Selain itu mike oliver juga mendiskripsikan tentang makna cacat, cacat menurutnya apabila ia tidak bisa melakukan apa yang orang secara umum lakukan, dari film ini terlihat bahwa para difable ini bisa menlakukan apa yang dilakukan orang secara umum, ia melakukan kegitan seperti biasa walaupun terdapat hambatan karena ia seorang tunanetra tapi dia menggunakan tangannya untuk menggantikan penglihatannya. Seperti yang dilihatkan dalam film tersebut ketika mereka hendak membeli kacamata penjual kacamata tersebut memandang mereka dengan wajah yang sinis dan penug dengan ejekan pedagang tersebut memandang kedua orang itu merupakan orang yang yang tidak wajar. Sedangkan menurut foucoult adanya regime of truth yang dimana seorang yang tidak sempurna menikah dengan orang yang tidak sempurna pula  hal itu mejadi hal yang seharusnya terjadi dalam masyarakat. Hal itu terlihat dalam film itu ketika seorang perempuan yang tunanetra menikah dengan seorang laki-laki yang tunarungu.


2 komentar:

  1. dari ketiga pemikiran butler,oliver dan foucault sama-sam lebih condong pada kekuasaan dan lebih mengarah pada "cacat tubuh" yang dimiliki seseorang...konstruksi masyarakat atas orang yang "cacat" membuat pengetahuan baru yang seakan terus menerus dibenarkan dan membentuk pemikiran masyarakat mengenai mereka yang "cacat", padahal sebenarnya semua manusia pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh perlakuan yang sesuai maupun membentuk identitas diri mereka sebagai individu......

    BalasHapus
  2. Apa Yang Di Maksud Respon paper

    BalasHapus