Rabu, 25 Juni 2014

Response Paper Individu (Resdian Febrio)


Resdian Febrio
115120113111002
Respon Paper TSM, Bourdieu.

Bourdieu adalah seorang aktivis sosial dan politik. Awalnya, Bourdieu adalah seorang yang tertarik dengan filsafat, namun beralih pada sosiologi karena keprihatinnya atas lingkungan sosial. Dalam mengungkapkan tentang fenomena sosial, teori Bourdieu membahas tentang haboitus atau kebiasaan, field atau ranah dan modal.
Habitus menurut Bourdieu memungkinkan individu untuk dapat memahami lingkungan sosialnya, akan tetapi dengan masyarakat yang begitu kompleks maka juga berarti bahwa banyak habitus dan kehidupan sosial yang tidak sama atau berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Oleh sebab itu ada ungkapan yang menyatakan bahwa setiap individu itu unik, karena setiap orang itu berbeda, memiliki habitus dan kebiasaan yang berbeda karena lingkungan sosial maupun lingkungan fisik yang berbeda-beda.

Dalam habitus terdapat tindakan sadar, semi sadar dan tidak sadar. Pengertian tindakan sadar ialah dimana seseorang individu sadar akan yang ia lakukan, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya, contohnya ketika saya sedang lapar, maka saya akan memasak untuk mengisi perut saya yang lapar, tindakan yang dilakukan dengan maksud memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Untuk tindakan tidak sadar adalah tindakan seseorang yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial nya, contohnya ketika saya berada di kantin bersama teman-teman yang sedang makan, dan saya menjadi ingin makan juga. Hal ini dinamakan tindakan tidak sadar karena tindakan yang saya lakukan banyak dipengaruhi teman di sekitar meskipun tidak secara lisan. Selain itu untuk tindakan semi sadar adalah ketika saya bertindak karena tujuan dan tindakan saya dipengaruhi atau dibentuk oleh habitus saya. Contoh, ketika saya sholat berjama'ah di Masjid dekat rumah karena telah terbiasa sejak kecil dan menjadi kebiasaan di kampung. 

Habitus Bourdieu juga membahas tentang hubungannya dengan kelas sosial, dimana dengan habitus itu sendiri kita mampu melihat bagaimana kelas seseorang dalam lingkungan sosialnya. Contoh singkat saja tentang seseorang yang suka berbelanja di Mall dan seseorang yang gemar berbelanja di pasar minggu atau pasar biasa, hal ini sangat menunjukkan bagaimana kelas sosial dari kedua orang tersebut. Ada juga tentang kelompok penyuka musik Jazz dan ada juga kelompok penyuka musik dangdut. Kelompok penyuka musik dangdut akan sedikit dipandang sedikit kampungan dibandingkan dengan kelompok penyuka musik Jazz yang banyak di gemari oleh masyarakat kelas menegah keatas. Itulah mengapa kebiasaan atau habitus memperlihatkan status kita dalam masyarakat. Jika kita mengamati, orang-orang kampung akan lebih menyukai dan paham akan musik dangdut dibandingkan musik Jazz. Jelas sekali habitus juga membedakan seseorang dalam hal selera, yang dimana selera yang mereka miliki menimbulkan klasifikasi pada diri mereka yang berdasar atas kesukaan ataupun pilihan atas mereka. Dengan hal tersebut, selera ter-stratifikasi karena individu di-stratifikasi dalam kelas tertentu. Akan tetapi, bagi saya perbedaan selera yang ada memperlihatkan bagaimana objek budaya yang ada memperlihatkan nilai keindahannya masing-masing. Contohnya saja budaya dari berbagai negara di belahan dunia, Jepang dengan pakaian Yukata nya, Indonesia dengan Batik nya dll.

Hal ini memperlihatkan saya akan peran kapitalis dalam mengendalikan kehidupan orang banyak. Pihak kapital disini adalah seorang yang memiliki modal, dengan spesifikasi yang berbeda. Ada kapital yang modalnya dari ekonomi, kultural, sosial, dan simbolik. Pengertian kapital modal ekonomi yaitu modal yang berkaitan dengan materi dan fisik. Kapital modal kultural meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan yang empiris. Kapital modal sosial berhubungan dengan hubungan sosial yang terjadi anatr individu. Dan kapital modal simbolik berhubungan dengan kehormatan atau bisa disebut juga prestise. Habitus yang terjadi juga tak lepas dari sebuah field atau ranah diamana ranah ini adalah lingkungan sosial p[ara individu-individu dalam menjalankan kehidupan. Dalam field tersebut individu saling bertarung dalam artian mempertaruhkan habitus atau kebiasaannya. Contoh kecil adalah mahasiswa luar kota yang kuliah di Malang dimana mereka bertaruh dengan warga asli. Pertarungan yang terjadi dalam hal misalnya bahasa dimana banyak sekali warga luar pulau malang ataupun jawa yang telah fasih menggunakan bahasa malang ataupun bahasa jawa karena mereka field mereka telah mempengaruhi.


NAMA: Resdian Febrio Catur

Analisis Film Bermula Dari A
Dari film bermula dari A yang inti ceritanya adalah mengisahkan kehidupan seorang laki-laki yang tunarungu dan wicara dan seorang wanita yang tunanetra. Dalam interaksinya tersebut antara si perempuan dan laki-laki terjadi suatu hubungan yang saling menguntungkan di tengah keterbatasannya, si perempuan berusaha mengajarkan kepada si laki-laki mengeja kata A sampai si laki-laki berhasil mengeja kata A, sementara si laki-laki menjaga perempaun tersebut dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dari film tersebut dapat dianalisis menggunakan teori Mike Oliver mengenai model sosial. Di tengah dominasi konstruksi terhadap tubuh mereka yang dikonstruksi masyarakat sebagai manusia yang cacat atau mempunyai kebutuhan khusus yang membuat mereka di ekslusi oleh masyarakat akan tetapi mereka berusaha membuat suatu konstruksi baru dengan jalan suatu interaksi sosial antara si perempuan dan laki-laki yang digunakan untuk mendobrak identitas lama yang membuat mereka menjadi ekslusi. Interaksi sosial tersebut dalam bentuk interaksi yang dilakukan si laki-laki dan perempuan, dalam interaksi yang terjalin dalam bentuk suatu kerjasama yaitu ketika si perempuan mengajari si laki-laki mengeja ‘A’ begitu sebaliknya ketika laki-laki berusaha melindungi si perempuan dari gangguan apapun dengan kemampuan yang dimilki walaupun dibatasi oleh komunikasi verbal. Akan tetapi, dari interaksi tersebut merupakan usaha dari manusia yang ‘dikonstruksi’ berkebutuhan khusus ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa manusia yang selama ini ‘dianggap’ berkebutuhan khusus dapat melakukan suatu kerjasama yang saling menguntungkan layaknya manusia normal ketika mereka menunjukkan dalam bentuk laki-laki adalah mata atau penunjuk jalan bagi si perempuan sedangkan perempuan adalah lidah atau alat komunikasi bagi si laki-laki. Dari keterbatasannya tersebut mereka melakukan kerjasama untuk menutupi kekurangan yang dimilikinya dan dapat mendobrak identitas konstruksi masyarakat yang menyebabkan mereka menjadi ekslusi dengan mereka sebenarnya juga dapat melakukan hal yang biasa dilakukan oleh manusia normal lainnya.
 Dengan jalan model sosial ini, mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa tubuh mereka yang dianggap cacat oleh lingkungan masyarakat merupakan konstruksi yang salah, dengan jalan interaksi dan kerjasama yang dilakukan oleh si laki-laki dan perempuan dalam bentuk kerjasama saling menutupi dan melengkapi kekurangannya sebagai bentuk usaha mendobrak konstruksi lama yang dikonstruksi cacat oleh lingkungan dapat merubah konstruksi tersebut menjadi layaknya manusia yang dikonstruksi normal oleh masyarakat.



3 komentar:

  1. Oliver juga lebih mengarah kepada dimana akses dan fasilitas lebih mendukung kepada tubuh yang sehat secara fisik dibandingkan dengan yang diffable..disinilah terlihat lingkungan juga memiliki bagian penting dalam membentuk "kecacatan" tubuh seseorang. lingkungan lebih pro kepada orang normal secara fisik dibandingkan dengan yang tidak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju elyah, kata Mike tidak ada yang cacat menurut mike, yang ada hanyalah lingkungan yang mengkonstruksikan cacat, jangan lupa hal ini karna kapitalisme..

      Hapus
  2. karna analisis mike lebih menekankan pada permasalahan lingkungan atau aksesibilitas yang tidak menunjang. mungkin yang harus dibenahi adalah permasalahan kebijakan baik itu yang bersifat mikro maupun yang bersifat makro. Pembangunan fisik yang bersifat "rama" terhadap disabilitas, akan mereduksi adanya diskriminasi yang terjadi pada penyandang disabilitas tersebut.

    BalasHapus