Respon Paper Individu
(Hallanita Prabawati - 115120101111025 Kelompok 3)
Masyarakat
pada dasarnya adalah wujud dari kategori dan atribut yang sering melekat pada
tiap-tiap individu yaitu identitas sosial. Yang dikatakan atribut oleh masyarakat
merupakan secara natural atau alami, setiap rutinitas yang mempunyai hubungan
dengan sosial selalu cenderung untuk mengatisipasi sebuah atribut itu sendiri.
Stigma dapat memunculkan diskriminasi sehingga memicu streotep atau label,
pelabelan ini bisa dikatakan yang ditujukan cenderung ke orang-orang yang
mempunyai gangguan mental, penyakit ODHA atau yang lainnya. Dengan itu mereka
diberikan pembedaan pada masyarakat atau diberi label yang berbeda dimata
masyarakat. Identitas sosial itu tidak didefinisikan tetapi atribut yang
dipakai oleh tiap individu juga diutarakan.
Bagi
erving goffman identitas sosial itu dibagi menjadi dua yaitu: virtual sosial
identity yang artinya realitas yang belum terbentuk dan cenderung menyalahkan
atau menebak-menebak tidak ada buktinya sedangkan dengan actual social identity
merupakan kategori atau atribut yang realitasnya terbukti/nyata. Dalam virtual
dan actual ini mereka saling mempunyai kesenjangan atau stigma yang berlaku
didalamnya dan saling berkaitan. Stigma itu sendiri merupakan sebuah proses
yang dapat menimbulkan mendeskritditkan seseorang yang mereka anggap berbeda
dengan masyarakat yang lain.
Menurut
Goffman stigma itu sendiri merupakan relasi bahasa, wacana yang dapat
memberikan kebenaran namun stigma itu sendiri dapat berbalik arah yang dalam
stigma akan mengkonfirmasikan ketidakbiasaan orang lain. Stigma ini cenderung
menyalahkan atribut yang sudah melekat didalam individu yang di anggap
ketidaksempurnaan hingga memunculkan sikap rendah diri. Stigma yang dianggap
oleh masyarakat antara lain yang mempunyai cacat fisik, karakter individu yang
buruk, kesukuan/tribal/agama. Dari ketiga stigma tersebut orang-orang yang
memiliki satu diantaranya akan muncul sikap rendah diri dan cenderung
menyalahkan kondisinya karena mereka merasa terpojokan di masyarakat sekitar
atau lingkungan sekitar.
Di
dalam stigma ada label yang artinya label mereka mempunyai karakter individu
yang cenderung diidentifikasikan dengan orang lain seperti halnya preman, ia
sudah mendapat pelabelan preman maka bagi orang lain preman jahat dan lain
sebagainya, diskriminasi merupakan perlakuan orang secara berbeda atas dasar
alasan-alasan yang tidak relevan seperti guru berkulit putih dan murid yang
berkulit putih sama kulit hitam namun guru tersebut lebih condong ke murid yang
kulit putih karena mereka menganggap dia satu suku, prasangka ialah orang yang
menilai kepada orang lain tanpa ada bukti yang nyata dan kekuatan yang tidak
seimbang.
Setiap
individu yang mempunyai stigma selalu ada sikap ketidaknyamanan, berusaha
keluar dari identitas karena mereka merasa tidak nyaman dengan identitas itu
sendiri atau dengan atribut yang melekat dalam dirinya, interaksi cemas atau
bimbang, melakukan respon pertahanan yaitu dengan ekspresi langsung agar dianggap
normal. Namun orang lain yang normal dalam melihat orang berstigma akan
memunculkan rasa simpati, identifikasi diri dan berusaha menolak,patologi
interaksi makna yang tidak sama atau dibedakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar