Rabu, 25 Juni 2014

respon paper inidividu (Andina Dwi Wulandari kelompok 4)

Nama   : Andina Dwi Wulandari
NIM    : 115120107111038
TUGAS I : Resume Kesenjangan dan Eksklusi Sosial
            Kesenjangan sosial eksklusi sosial yang berdampak pada kehidupanbermasyarkat, terutama pada fakor ekonomi dimana individu tersebut memiliki kebutuhan untuk selalu dipenuhi dengan cara mendapatkan pendapatan yang cukup dan ada yang menurutnya berpendapatan rendah itu karena ditinjau dari suatu pekerjaan dan pendidikan yang mereka punya. Kemudian bersifat passive, yang menyebabkan masing-masing individu tersebut mengalami eksklusi sosial yang menyebabkan mereka tidak bisa mempunyai tawaran kemudian active, bentuk dari eksklusi sosial tersebut seperti contohnya, kaum difable atau perempuan yang masing-masing mereka memiliki hak perlindungi dan khususnya difable yang memiliki kekurangan tetapi merka memiliki kemampuan yang menurutnya itu menjadi suatu pekerjaan yang dimilikinya.
Amartya sem menjelaskan dari kesenjangan dan eksklusi sosial memiliki pendidikan yang tidak produktif sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memiliki suatu pekerjaan yang tidak lagi menjadikan individu tersebut mengalami eksklusi sosial didalam masyarakat. Kemudian ditambah lagi apabila individu tersebut tidk memiliki skill atau kemampuan dan pendidikannya hanya sampai lulusan SD saja. Sehingga memunculkan kepercayaan yang kurang baik didalam hubungan yang terjadi didalamnya.
            Adanya bentuk kesenjangan dan eksklusi sosial yang menghambat proses terbentuknya masyarakat individu atau keluarga yang masing-masing membutuhkan sumber daya yang kemudian dibutuhkan kedalam suatu bentuk kegiatan sosial yang ada di masyarakat. Eksklusi sosial ini yang kemudian membuat individu atau kelompok tersebut yang berpendapatan rendah menyebabkan diri mereka sendiri untuk menjadi miskin atau tereksklusi dari masyarakat. kemudian dari pembentukan eksklusi yang menyebabkan individu tersebut meredistribusikan pada golongan-golongan yang sesuai dengan pembentukan karakter dari individu tersebut.
            Bentuk atau golongan dari redistribusi tersebut seperti, eksklusi sosial yang lebih menfokuskan terhadap adanya penyimpangan yang dilakukan oleh individu itu sendiri yang terbentuk dari sikap dan moralitas yang mereka miliki. Seperti contohnya, seorang individu tersebut melakukan suatu tindakan kriminal yaitu mencuri didalam lingkup masyarakat tersebut, maka kemudian mendapatkan sanksi dari masyarakat. Yang kemudian menjadikan masyarakat tersebut memiliki hubungan yang jauh dengan lembaga-lembaga sosial yang utama.
            Bentuk atau golongan yang kedua adalah lebih menfokuskan kepenanggulangan atau upaya untuk individu itu sendiri dalam mengupayakan peningkatan mutu kerja mereka sebagai pekerja yang dibayar. Supaya didalam peningkatan mutu kerja itu, individu itu sendiri tidak mengkategorikan diri mereka sebagai yang tereksklusi sosial didalam kehidupan masyarakat.
            Perilaku menyimpang menurutnya Marx, yang berpendapat  bahwa, eksklusi sosial dalam teori Marx yang menurutnya kritis dan marx berusaha melihat perilaku menyimpang yang muncul alam masyarakat yang berdasarkan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Kemudian marx melihat fenomena ini hanya bersifat sementara namun nyatanya perilaku tersebut mengabaikan strukrut yang bersifat historis. Marx melihat Devian atau perilaku menyomapng ini sebagai pertentangan kelas atau dominasi kelas dari para pemilik modal atau kapitalis.


 NAMA            : ANDINA DWI WULANDARI
NIM                : 115120107111038
Review tugas II Kesenjangan dan Eksklusi Sosial
           
Pada dasarnya tubuh adalah awal dari terbentuknya manusia itu dengan dunia. Manusia sendiri memiliki berbagai cara untuk menggunakan konstruksi melalui tubuh itu sendiri misalnya dengan cara yang seperti menunjukkan pola interaksi dengan sesamanya, kemudian memiliki sifat yang sudah ada sejak lahir.  Didalam tubuh juga terdapat beberapa elemen yang bekerja dengan beberapa proses yang bertumbuh didalam tubuh itu sendiri yaitu kesehatan. Tubuh juga bisa dikonstruksikan sebagai analisis dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti kita ketahui bahwa tubuh setiap manusia memiliki cirri yang berbeda-beda didunia ini ada mausia yang memiliki cacat fisik dan ada yang normal disini diartikan sebagai perbedaan gender yang dimiliki masing-masing individu itu sendiri.
            Setiap individu it sendiri memiliki cara atau gaya hidup yang memiliki performa dari apa yang dilakukan dikehidupan sehari-harinya. Menurut mike oliver, tubuh yang berbeda itu menjadikan object misalnya tubuh itu manjadikan pusat perhatian dari apa yang dikonstruksi oleh tubuh itu sendiri dan itu menjadikan object. Kemudian dari lingkungan yang terbentuk itu menentukan tubuh misalnya, disuatu lingkungan yang terdapat kaum penyandang disabilitas yang merasa dirinya tidak mendapatkan kesetaraan dalam lingkungan yang terbentuk. Kemudian adanya isu-isu kebenaran yang itu hanya sekedar wacana saja.
            Stigma dan identitas sosial yang umumnya hanyalah sebagai kumpulan individu yang mempunyai suatu pandangan yang natural atau masih dianggap asli kebenarannya. Namun dari yang dianggap masih asli tersebut memiliki hubungan rutinitas sosial yang dapat mengantisipasi pandangan diluar yang dianggap asli tersebut. Kemudian memunculkan suu kumpulan yang lain dari masyarakat yang pada dasarnya adalah bentuk wujud dari kategori yang dianggap asli tersebut.  Dari sini disebut identitas sosial. Stigma dalam masyarakat memiliki kategori-kategori yaitu stigma cacat fisik, bisa disebut juga disabilita mereka yang tidak mililiki tubuh normal. Stigma yang dikarakteristikan pada individu yang memiliki sifat yang buruk dan yang menjadikan itu sebuah kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari mislanya homoseksual, pengangguran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar