Rabu, 25 Juni 2014

respon paper inidividu (Putra Igeng A kelompok 4)

Nama:Putra Igeng A
Nim:115120100111004
Respon Paper Kesenjangan dan Eksklusi sosial
Durkheim ada suatu sistem, masyarakat itu dinamis dan seimbang semuanya tandanya mengenai tubuh.Analisis sosial melihat bahwa tubuh dilihat dari ilmu sosial ada body studies, proses eksklusi sosial dimulai bagaimana anda memaknai tubuh, ada social construction tentang tubuh.
Judith butler mengatakan ada yang namanya gender dan sex, konsep lelaki dan perempuan dianggap memiliki pengalaman yang sama, padahal setiap lelaki dan perempuan memiliki pengalaman yang berbeda, maka ada social experience.Ada kelemahan di dalam kelompok feminis, apa yang dilakukan oleh kaum feminis tentang gender adalah konstruksi sosial, tetapi individu bisa mempresentasikan tubuh.
Tubuh adalah bagaimana anda memaknai tubuh anda (performa) dan bagaimana di memformakan tubuh itu.Itulah yang mengakibatkan eksklusi sosial, ada dominasi makna, masyarakat tidak boleh memaknai tubuh seseorang, tetapi individulah yang memaknai tubuhnya sendiri.
Mike oliver adalah orang yang tubuhnya tidak terlalu tinggi, orang yang berbeda biasanya akan dijadikan suatu objek dalam suatu penelitian, misalnya ada orang yang difabel akan dijadikan suatu objek penelitian oleh psikolog, dia juga  mendefinisikan bahwa kata cacat itu tidak ada.Cacat itu apabila lingkungan tidak mendukung tubuh saya, contoh saja ketika ada fasilitas yang ada tidak bisa dijalankan oleh orang, maka ia cacat tetapi jika dia bisa menjalankan dia adalah orang normal.
Foucault mengatakan bahwa orang dikelompokkan sesuai dengan bentuk tubuhnya karena adanya suatu rezim kebenaran setiap hal yang berbeda, akan dianggap  aneh oleh masyarakat dan bukan tidak mungkin menjadi diskriminasi nantinya di dalam lingkungan sosialnya.[1]
Mazhab strukralis society dianggap sebagai kumpulan individu yang mempunyai atribut “natural” rutinitas hubungan sosial mengantisipasi atribut diluar “natural” kehadiran sesuatu yang “lain” dari masyarakat pada dasarnya adalah wujud dari kategori dan atribut yang melekat pada individu yang disebut identitas sosial.
Identitas sosial adalah definisi seseorang tentang siapa dirinya, termasuk di dalamnya atribut pribadi atau personal dan atribut yang telah ia bagikan bersama orang lain, contohnya seperti gender.
Stigma adalah suatu pandangan negatif yang mengarah ke orang tertentu, stigma biasanya menimbulkan efek mendeskritkan seseorang karena  ia dianggap berbeda dari harapan di masyarakat.  
Individu yang terlanjur mendapat stigma akan memunculkan ketidaknyamanan secara sosial terhadap prasangka yang dilihat oleh masyarakat.
Dengan adanya stigma yang terjadi di masyarakat tersebut akan memunculkan labelling dimana tindakan manusia ditenukan oleh bagaimana orang lain secara sosial mendefinisikannya.Misalnya saja pelabelan kriminal yang terjadi di dalam masyarakat menyebabkan seseorang menjadi kriminal.Sistem peradilan pidana pada dasarnya itu memberikan pengesahan atas kriminalitas dan menghasilkan individu kriminal.
Stigma diri yaitu dimana seseorang yang menyakini bahwa apa yang diberikan kepada masyarakat kepada dirinya adalah suatu kebenaran.[2]



[1] Kuliah Kesenjangan dan Eksklusi sosial 19-03-2014.
[2] Kuliah Kesenjangan dan Eksklusi sosial 26-03-2014.

Nama:Putra Igeng A
Nim:115120100111004
Respon Paper Kesenjangan dan Eksklusi sosial
Eksklusi sosial adalah Proses yang menghalangi atau menghambat individu dan keluarga, kelompok dari sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik didalam masyarakat dengan utuh.
            Melalui proses inilah individu atau kelompok masyarakat untuk beberapa periode waktu kehidupan terputus dari layanan, jejaring sosial dan peluang berkembang yang sebernarnya dinikmati sebagian orang.
Komponen dalam eksklusi sosial (Pierson, 2002)
Kemiskinan dan kelompok berpendapatan rendah akses terhadap pekerjaan masih rendah komponen-komponen itu adalah sebagai berikut RED Karena kemiskinan individu atau kelompok cara mengatasinya melalui redistribusi melalui pajak.MUD(Moral Underclass Discourse) Eksklusi sosial yang difokuskan kepada seseorang individu yang melakukan penyimpangan dalam sikap dan moralitas.Mereka adalah masyarakat yang telah menjadi terpisah dari lembaga-lembaga sosial utama.SID(Social Integration Discourse) Difokuskan pada upaya penaggulangan eksklusi sosial individu dengan peningkatan integrasi dan kohesi sosialnya dalam pasar kerjanya sebagai seorang pekerja yang dibayar.
Menurut Amartya Sen Eksklusi sosial adalah memiliki keterkaitan dengan kemiskinan dan deprivasi.Karakteristik dari kemiskinan adalah keterbatasan penghasilan yang sejak dahulu dikaitkan dengan deprivasi (kehilangan akses).
Menurut Perspektif Durkheim Eksklusi mengancam solidaritas sosial proses eksklusi ini mengancam karena ada kelompok-kelompok didalam masyarakat.Anomie adalah Aturan kultural yang kehilangan daya ikat atau tanpa norma tahap selanjutnya adalah disorganisasi sosial.Terjadi disorganisation atau pemisahan dalam struktur sosial.Berkembang pada adaptasi diantaranya berbagai bentuk pola perilaku menyimpang(Merton, 1983).Tanpa tindakan asosiasi, orang tidak mempunyai konsep yang jelas mengenai apa yang tepat dan tidak tepat.
Normal dan Patologis
The rules of sosiological method.Masyarakat yang sehat dapat dikenali karena akan menemukan kondisi serupa di dalam masyarakat-masyarakat lain pada tahap-tahap yang serupa.Durkheim melihat tindakan kejahatan adalah normal daripada patologis.Kejahatan ditemukan hampir disetiap masyarakat kejahatan adalah normal dan berfungsi bagi masyarakat kejahatan mampu menggambarkan nurani kolektif mereka.[1]
Marx menyatakan bahwa Problem teori tradisional tentang devian adalah
·         Tradisional teori tentang devian melihat devian sebagai sebuah fenomena yang sifatnya episodik dan sementara.
·         Tradisional teori tentang devian.
Tesis utama marx dalam melihat devian
·         Infrastruktur (ekonomi) dan superstruktur (budaya, politik, dll).
·         Pertentangan dan dominasi kelas.
·         Melihat masyarakat sebagai strukur.
Peran besar superstruktur adalah penghadiran regulasi dan managemen masalah populasi agar tidak mengancam keberlangsungan relasi sosial atas produksi pada masyarakat kapitalis karena ada anggota populasi yang memiliki potensi pro revolusi.
Relative surplus population
·         Populasi dilihat dari dua sisi berguna dan mengancam bagi akumulasi modal.
·         Namun disisi lain, untuk mempertahankan kondisi diatas harus ada biaya sosial yang dikeluarkan.
Social junk Kelompok ini muncul dan didiskriditkan karena kegagalan mereka dalam melakukan perannya menyokong masyarakat kapitalis.
Social dynamite Kelompok ini lebih bergejolak dibandingkan kelompok diatas, biasanya mereka adalah golongan yang lebih muda.Keberadaan mereka perlu dikontrol lewat legal sistem. [2]


Analisis Film Berawal Dari A
Dalam menganalisis film ini saya menggunakan Teori dari Michel Foucault yang mana foucault melihat adanya pemisahan-pemisahan terhadap orang-orang yang tidak normal dari orang-orang yang normal.Ini merupakan salah satu bentuk kekuasaan di dalam kehidupan sosial masyarakat.Dimana masyarakat normal yang mengatur orang yang tidak normal.Dan masyarakat kebanyakan tidak menolak dengan adanya ide atau gagasan tersebut yang lahir dari masyarakat itu sendiri.
Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang dianggap tidak normal didalam masyarakat seperti contohnya kaum difabel sering dipandang sebelah mata dan diasingkan dari lingkungan sosialnya ini semua dikarenakan aturan yang diterapkan oleh para penguasa sekarang ini.Dengan menempatkan orang-orang yang dianggap tidak normal tersebut orang-orang yang memiliki kekuasaan ingin menjauhkan masyarakat dari orang yang dianggap tidak normal.Dengan demikian kita dapat mengetahui inti pemikiran dari Foucault yaitu adanya suatu kekuasaan didalam sesuatu yang dianggap tidak normal dengan mengasingkan orang yang tidak normal dari kehidupan sosial masyarakat.Dari adanya penanganan masyarakat inilah yang nantinya memunculkan yang namanya kekuasaan.[3]
Dalam film ini juga orang yang tidak normal didalam kehidupan sosial masyarakat akan dikeluarkan dari control sosial yang ada di masyarakat misalnya di film tersebut seorang tuna netra disuruh ibunya untuk segera menikah agar mendapatkan imam dalam melaksanakan solatnya.ini seolah-olah jika gadis tersebut tidak maka ia akan diasingkan dilingkungan sosialnya melalui control sosial yang ada yang ditetapkan oleh para penguasa.



[1] Kuliah kesenjangan dan eksklusi sosial tanggal 5 maret 2014.
[2] Kuliah kesenjangan dan eksklusi sosial tanggal 12 maret 2014.
[3] Foucault, M. 2000. Seks dan Kekuasaan. Terj.  S. H. Rahayu. Jakarta: Gramedia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar