Nama :
Dyan Oktavianti
N I M : 115120101111028
Kesenjangan Sosial
Dari film yang berawal
dari A tersebut dapat dilihat adanya eksklusi yang terjadi dalam sebuah
kehidupan seorang yang sama – sama difabel, mereka saling membutuhkan dan
saling memanfaatkan satu sama lain, tetapi orang menganggap remeh. Masyarakat
memandang kekurangan dipinggirkan.
Bagaimana seorang perempuan juga menjadi seorang imam dari seorang laki
– laki. Dan mengajari allahu akbar. Yang juga dituntut oleh orang tua nya untuk
segera menikah Dimana orang tuanya mengangap bahwa anaknya dianggap sebagai
budaj, Bagaimana seorang difabel yang dianggap remeh dan terpinggirkan. Harusnya
masyarakat juga tidak menganggap difabel tersebut sebagai oreang yang harus
terpinggirkan.
Adanya perbedaan sex
juga sangat mencolok sekali, dengan adanya pelanggaran norma, dimana seorang
perempuan yang meraba – raba seorang cowok, yang harusnya tidak boleh dilakukan
oleh seorang laki – laki maupun perempuan karena dianggap melanggar agama.
Dimana dalam sebuah agama juga mengharamkan bersentuhan selain sesame jenis,
disini seperti itu tidak harus dilakukan. dimana dapat diartikan sebagai
perilaku menyimpang. Karena dalam kesenjangan juga adanya perilaku menyimpang
ditunjukkan dari adanya ketimpangan dan masyarakat yang tereksklusi.. dimana dalam sebuah masyarakat yang harusnya
menjadi sebuah kesatuan yang utuh disini tidak bisa lagi memberi sebuah
kemampuan untuk merangkul.
Jika dilihat dari
sebuah ketimpangan gender dapat dilihat dari adanya sebuah yang berbeda. Dimana
seorang wanita yang menjadi sebuah imam dari seorang laki – laki. Dan
membelajari seorang laki – laki untuk dapat mengucapkan allahuakbar. Yang
dimana laki – laki tersebut mempunyai kekurangan dalam pembicaraan. Artinya
wanita tersebut juga dengan sabar untuk menuntun bagaiamana caranya laki – laki
tersebut bisa berbicara allahuakbar. Sehingga dapat saling melengkapi atas satu
sama lain.
Nama
: Dyan Oktavianti
N
I M : 115120101111028
Respon
Paper Kesenjangan Sosial
Dalam
pembelajaran yang saya lakukan pada beberapa pertemuan kemarin saya
menyimpulkan dari beberapa tokoh seperti judit butler, mike oliver, dan
foucoult disini saya melihat ada beberapa kesamaan pemikiran dalam ketiga tokoh
tersebut. dimana bicara tentang adanya kekuasaan, dalam sebuah kekuasaan yang
terjadi pasti ada sebuah yang mencolok, bagaimana cara untuk mendominasi dan
memberikan sebuah awal untuk membuat sebuah kekuasaan tersebut. dalam hal ini
orang yang mempunyai status sosial tinggi dan kekuasaan, disitulah orang yang
mempunyai jabatan dan orang yang berinbtelektual, dimana pada distabilitas
biasanya dianggap dan dilihat hanya sebelah mata, tetapi kenyataaannya orang
yang berkebutuhan khusus juga mempunyai kemampuan yang cukup tinggi, hingga
orang yang normal pun juga kadang kalah dengan orang yang mempunyai
distabilitas. Tetapi pada kenyataannya orang yang cacat fisik disini selalu
tereksklusi, dimana dianggap tidak mempunyai kemampuan, seperti contohnya ada
sebuah bank yang membuat peraturan untuk orang yang berkebutuhan khusus tidak
diperbolehkan untuk menjadi sebuah nasabah dalam bank tersebut, disini cuklup
jelas pengeksklusian terhadap orang yang mempunyai kebutuhan khusus,
Dalam
pemikiran foucoult antara kekuasaan dan pengetahuan ini berjalan dengan
seimbang, dimana orang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas maka
akan memberi sebuah ide untuk mendapatkan sebuah kekuasaan yang dianggap menjadi
sebuah nilai status sosial yang dapat dibawa untuk sebuah kepentingan yang
mempunyai tujuan dalam sebuah kehidupannya. disini Manusia diberi kebebasan
dari segala alienasi dan terbebas dari sebuah determinasi dari segala sesuatu.
Dimana Manusia menjadi sebuah objek pengetahuan, dan dengan demikian manusia
menjadi subjek dari kebebasan dan eksistensinya manusia itu sendiri.
Dalam
sebuah pemikiran gofman tentang stigma, disini gofman bergeser dari melihat
sebuah pandang interaksionisme simbolik
menuju ke struktur ke kehidupan sosial berskala kecil. Ia melakukan
sebuah kajian dimana sebuah struktur yang tidak terlibat dalam sebuah
masyarakat yang tidak mempunyai sebuah kejadian yang cukup bermanfaat dan cukup
berguna dalam masyarakat sekitar. Dimana dalam sebuah pandangan masyarakat yang
berbeda penilaiannya akan mengarah kepada bagaimana sebuah masyarakat tersebut
mempunyai sebuah nilai yang positif. Sehingga akan membuat sebuah presepsi yang
akan dilihat masyarakat tersebut juga menjadi positif.
Jika
dilihat dari sebuah stigma yang dilihat dari sebuah pandangan tentang orang
distabilitas. Bagaimana orang melihat pandangan tersebut sebagai pandangan yang
negative, tetapi pandangan yang positif juga dapat diartikan. Bagaimana orang
yang mempunyai kebutuhan khusus tersebut mempunyai prestasi yang juga tidak
bisa didapatkan dari orang normal lainnya. Sehingga pandangan tentang orang
distabilitas tersebut dapat berubah. Seiring apa yang mereka lihat dalam kontek
yang wajar dan ada sebuah positifnya yang dapat diambil. Jika sebuah pandangan
tentang preman yang mencuri sebagai sebuah pandangan yang negative maka jika
dilihat dari sebuah pandangan positif akan susah untuk dijelaskan, karena dalam
preman tersebut dilihat dari luar juga tidak memperlihatkan bagaimana preman
tersebut mempunyai hal positif, tergantung bagaimana kita menelisik lebih dalam
untuk apa preman tersebut mencuri, jika untuk kebaikan mungkin dengan begitu
preman tersebut masih mempunyai pandangan yang positif. Sehingga dalam sebuah
pandanga sangatlah berbeda – beda, bagaimana kita melihat sebuah realitas
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar