Nim : 115120101111004
Tugas 1
Eksklusi Sosial
Eksklusi
sosial adalah proses yang menghambat individu dalam melakukan aktivitas sosial.
Contohnya seperti bunuh diri. Komponen eksklusi sosial:
1. Kemiskinan
/ pendapatan rendah
2. Akses
terhadap pekerjaan
3. Tidak
memiliki dukungan dari jaringan sosial
4. Efek
daerah setempat / lingkungan
5. Lack
of service
Diskursus
ekslusi sosial menurut Parsons
1. RED
(Reelistribisionis Discourse) à Eksklusi sosial karena kemiskinan
individu dan kelompok. Cara mengatasinya: mendistribusi pendapatan masyarakat
melalui pajak.
2. MUD
( Moral Underclass Discourse) à Individu yang melakukan penyimpangan,
penyimpangan yang terdagradasi. Cara mengatasinya: mengidentifikasi seseorang
ketika seorang melakukan penyimpangan.
3. SID
(Social Integration Discourse) à Masyarakat yang tereksklusi masih tetap
terkoneksi.
Eksklusi
sosial (Durkheim)
Menurut Durkheim, eksklusi sosial
mengancam solidaritas sosial sebab seseorang tidak bisa masuk ke dalam sistem
sehingga dia menjadi dikesampingkan. Keberadaan mereka dikesampingkan secara
sosial dan ekonomi. Sehingga akan muncul anomie. Anomie adalah keadaan
masyarakat ketika benar-benar tidak ada norma, tidak ada aturan sehingga
masyarakat akan pecah. Selain memunculkan anomie, eksklusi sosial bisa
menjadikan disorganisasi sosial dimana ketika norma sudah tidak lagi berfungsi
dengan baik maka rentan adanya penyimpangan salah satu contohnya seperti bunuh
diri.
Bagi Durkheim, masyarakat yang sehat
adalah masyarakat yang ditemukan pada kondisi yang sama dan tahap yang serupa
atau diakui oleh masyarakat luas. Phatologi yaitu dua kejadian yang sangat
jarang ditemui dalam masyarakat atau sesuatu yang tidak wajar. Eksklusi sosial
ini bisa-bisa akan memunculkan Devian, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan
norma masyarakat. Maka dari itu, ketika suatu kelompok atau seseorang telah
terekslusi sosial, dapat mengancam norma yang tidak sesuai dalam masyarakat
yang nantinya dapat mengancam solidaritas sosial mereka yang rentan adanya
penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Tugas 2
Tubuh
Tubuh
merupakan yang pertama kali berjumpa dengan dunia. Tubuh juga sebagai analisa
seperti yang di ungkapkan oleh beberapa tokoh, yaitu :
1.1. Judit
Butler
·
Gender adalah kontruksi melupakan
pengalaman individu
·
Performa
·
Individu mengkontruksi gender
Disini tubuh harus
selalu sesuai dengan tubuhnya yang menyebabkan terjadinya eksklusi sosial.
Contohnya: waria dimana tubuh laki-laki tetapi berbadan perempuan sehingga
waria tersebut menjadi tereksklusi.
2. 2. Mike
Oliver
·
Tubuh berbeda menjadi objek
·
Lingkungan menentukan tubuh
·
Lingkungan menjadikan “Dis”
·
Kapitalisme dan materialisme
Bentuk tubuh yang
berbeda dari bentuk tubuh yang normal menjadi pusat perhatian bagi orang-orang.
Misalnya saja para penyandang difabel. Sebenarnya tidak ada bentuk tubuh yang
cacat namun lingkunganlah yang menjadikan “Dis”. Adanya kapitalisme juga
menjadikan adanya “Dis” pada lingkungan.
3. 3. Foucault
Menurut Foucault, manusia diatur
dari tubuhnya, manusia di tata sesuai dengan tubuhnya di legitimasi dokter dan
psikologi. Hal ini menurut Foucault dinamakan Rezim of Truth. Rezim of Truth
yaitu tubuh-tubuh yang di tata. Contohnya, orang yang pintar harus masuk SMA
favorit, orang yang lemah bersekolah di sma yang biasa saja. Dari situlah
muncul govermentality dimana tubuh yang berbeda tersebut dapat memunculkan
diskriminasi namun ada juga yang tidak memunculkan diskriminasi itu.
Tugas 3
Review Film Pendek "Bermula dari A"
Film
ini menceritakan seorang wanita tuna netra dan seorang laki-laki tuna wicara.
Di mana kedua orang tersebut saling melengkapi satu sama lain meskipun mereka
terdapat kekurangan. Dalam film ini, wanita membantu laki-laki tersebut untuk
dapat mengucapkan “Akbar” dengan keterbatasan yang wanita dan laki-laki itu
miliki.
Dalam film tersebut, disini Judit
Butler membagi 3 perpektif yang pertama dimana gender merupakan kontruksi melupakan
pengalaman individu, performa, individu mengkonstruksi gender. Di film
tersebut, diperlihatkan ketika sholat berjamaah, wanita tuna netra tersebut
mengimami laki-laki tuna wicara tersebut. Di dalam agama, laki-lakilah yang
menjadi imam untuk wanita sehingga ibu wanita di film tersebut merasa bahwa tak
pantas seorang wanita mengimami seorang laik-laki. Inilah yang menjadikan
adanya konstruksi sosial dari masyarakat.
Dengan pemikiran yang sudah melekat
di masyarakat bahwa seorang laki-lakilah yang harus mengimami wanita bukan
sebaliknya maka ada performa dimana performa tersebut akhirnya memberikan
pemikiran kepada wanita tersebut agar laki-laki itu bisa menjadi imam meskipun
dengan keadaan yang seperti itu. Wanita itu bekerja keras membantu laki-laki
itu agar dapat mengimami seorang wanita ketika sholat.
Akhirnya wanita tersebut mengajarkan
laki-laki tersebut agar dapat mengucapkan “Akbar” agar dapat mengimami wanita
tersebut untuk sholat berjamaah. Disini dapat dilihat bahwa individu telah
mengkonstruksi gender. Konstruksi mengharuskan seseorang atau individu menjadi
apa yang seharusnya sudah ditakdirkan. Seperti dalam cerita di film tersebut
dimana imam itu harus laki-laki. Sehingga kontruksi yang berbeda dengan apa
yang sudah melekat di masyarakat itu berbeda akan dapat terjadi eksklusi sosial
atau diskriminasi kepada individu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar